Home » »

Written By Unknown on Minggu, 14 April 2013 | 23.25

Blusukan Pakai Motor Trail Yamaha

TTR 125 dijual melalui importir umum (IU).

Selasa, 26 Maret 2013, 19:06 Sandy Adam Mahaputra, Herdi Muhardi
Menjajal Yamaha TTR 125
M

VIVAnews - Bagi masyarakat umum di Indonesia, motor trail mungkin selalu identik dengan Kawasaki. Wajar saja, karena hanya Kawasaki yang menjual motor tersebut di dealer resminya.

Tapi, bukan berarti hanya Kawasaki yang andal untuk urusan motor trail di Tanah Air. Model serupa juga dimiliki produsen motor lainnya, seperti Yamaha dan Honda. Hanya saja, mereka menjualnya melalui importir umum (IU).

Nah, akhir pekan lalu, VIVAnews mendapat kesempatan menjajal motor trail TTR 125 di acara blusukan Yamaha bersama media dan blogger di daerah Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut General Manager Komunikasi Pemasaran PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Eko Prabowo, Yamaha TTR 125 saat ini belum akan dijual.

"TTR sudah ada di Indonesia sudah lama, tapi belum mau dijual bebas. Saat ini digunakan untuk latihan, test ride, dan senang-senang," kata Eko kepada VIVAnews.

Sebelum merasakan sensasi off road dengan Yamaha TTR 125, pemanasan perlu dilakukan. Hal itu untuk mengurangi cedera, karena off road menggunakan motor ini dibutuhkan fisik yang prima.

Begitu juga perlengkapan safety gear, seperti baju lengan panjang, celana panjang, helm, sepatu di atas mata kaki, kaca mata atau goggle, serta pelindung lutut dan siku.

Saat menyalakan mesin Yamaha TTR 125 dan membetot gas, suara raungan knalpot menambah rasa penasaran. Perjalanan pun dimulai, perbedaan antara medan aspal perkotaan dengan tanah bebatuan serta rumput di perkebunan mulai dirasakan.

Berbeda dengan ajang balap motor sport, jika mengendarai motor trail, saat berbelok ke kanan kaki kanan meregang begitu juga sebaliknya.
Untuk jalanan tanjakan, badan juga harus sedikit dicondongkan ke depan. Itu dilakukan agar ban depan tidak naik dan motor tidak terjungkal.

Handling Yamaha TTR 125 cukup mumpuni saat melibas tikungan, tanjakan, dan turunan. Penggunaan ban "pacul", membuat pengendara tak perlu khawatir slip saat melintasi kubangan berlumpur.

Ground clearance motor ini yang hanya 5,3 inci juga tidak "ambles" ketika dinaiki, sehingga mampu melewati gundukan tanah dengan lihai.

Suspensi inverted telescopic fork; 3.8-in  di depan dan single shock; 2.8-in  di belakang juga cukup nyaman meredam guncangan ketika di ajak ber-off-road ringan.

Namun, transmisi motor ini hanya 3-speed dengan automatic clutch, layaknya motor bebek. Tenaga di setiap gigi terisi cukup banyak, sehingga tidak menyulitkan melintasi tanjakan.

Bagi mereka yang suka pada motor trail. Motor ini bisa menjadi pilihan, meski Anda harus memesannya ke importir umum. (art)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.